Iklan

Iklan
Home » » Produsen Genteng Tradisional Untuk Menghidupi Keluarga

Produsen Genteng Tradisional Untuk Menghidupi Keluarga

Written By Wisata Boga Nusantara on Sunday, May 24, 2015 | 5:05 PM


Karanganyar - Jika musim hujan ataupun panas biasanya kita akan aman didalam rumah, karena ada atap yang melindungi kita, namun atap yang notabene melindungi rumah banyak memiliki variant atau jenisnya, sebut saja sekarang di perumahan- perumahan elit cenderung menggunakan SolarFlat atau sejenis atap yang terbuat dari bahan Poli, selain itu juga ada yang terbuat dari asbes ataupun bahan fiber, namun adakah yang  tau seng atau genteng lebih praktis ?, kenapa demikian ? ya bisa dikatakan lebih banyak yang menggunakan seng, ada juga sebagian orang yang menggunakan genteng sebagai atap rumah atau gedung mereka.
Genteng sendiri konon sudah ada sejak terbentuknya Kraton Surakarta, mungkin karena waktu itu dalam pembangunan atap keraton menggunakan Genteng, dan waktu itu mayoritas penduduk Surakarta masih mengandalkan Genteng sebagai mata pencaharian mereka, karena itulah sampai sekarang warga Solo dan Surakarta masih menggunakan Genteng, ya walaupun sudah ada yang baru tetapi tetap saja genteng masih digunakan hingga saat ini, faktanya para produsen genteng tidak selalu mendapatkan keuntungan yang besar, pasalnya produsen genteng mayoritas dari kalangan sederhana dan seadanya, hasil penjualan genteng pun tidaklah stabil dan cenderung mengikuti harga pasar.
Pak Bakti merupakan salah satu perodusen genteng dari desa Sroyo, Karanganyar, Bapak berumur 48 tahun ini memulai usaha produksi genteng sejak 14 tahun lalu, bersama istrinya beliau merintis produksi genteng hingga bisa memproduksi lebih dari 150 buah perharinnya, walaupun kualitasnya belum bisa disamai dengan kualitas tanah liat dari kebumen, jika sedang musim kemarau seperti sekarang ini pak bakti mampu memproduksi genteng hingga 200 buah dalam sekali bakar. meskipun begitu hasil penjualan genteng juga terkendala dengan harga jual, ini desebabkan harga pasar yang selalu naik turun sehingga membuat harga genteng selalu tak menentu, apalagi pada musim pemilu seperti sekarang yang mengakibatkan harga genteng anjlok.
"kalau harga ya tidak menentu ya, ya kadang naik kadang turun, tergantung pasar juga la mas, terus pemilu juga ya pesanan kita jadi turun semua harganya"
Meskipun begitu para produsen genteng belum menunjukkan keputusasaan terhadap usaha yang mereka naungi, seperti hal pak Bhakti dan istrinya yang masih menggeluti usaha yang kini menjadi penyangga kebutuhan rumahnya, jika mereka tidak mendapat konsumen yang menjadi penetu nasib mereka, maka bukan tidak munkin produsen genteng akan menghilang. #Septian
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Bincang Bisnis dan Usaha - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger